MOCCA

1:15 AM 0 Comments

HALOO SOBAT INDIE!! Ini dia band indie asal bandung, siapa yang gak kenal coba MOCCA!!


Mocca adalah kelompok musik indie asal Bandung. Grup ini beranggotakan Riko Prayitno (gitar), Arina Ephipania (vokal dan flute), Achmad Pratama (bass), dan Indra Massad (drum).

Pada mulanya Arina dan Riko merupakan teman satu kampus di Institut Teknologi Nasional (Bandung). Mereka tergabung dalam sebuah band kampus tahun 1997-an. Karena tidak cocok dengan anggota yang lain, Arina dan Riko pun sepakat mendirikan "Mocca". Dua tahun kemudian mereka bertemu dengan Indra dan Toma. Indra dan Toma merupakan teman satu kampus, mereka belajar desain produk di Institut Teknologi Nasional (Bandung), dan bergabung ke Mocca pada waktu yang sama.




Mocca pertama kali mucul dalam kompilasi Delicatessen (2002), dan langsung merebut hati penggemar.

Satu tahun kemudian mereka mengeluarkan debut album mereka "My Diary" (2003) dengan label indie "FFWD". Album ini meldak di pasaran. Lagu-lagu seperti "Secret Admirer" dan "Me and My Boyfriend" menjadi hits di mana-mana. Video klip "Me and My Boyfriend" mendapat penghargaan sebagai "best video of the year" versi MTV Penghargan Musik Indonesia 2003.

Bahkan mereka menandatangani kontrak dengan salah satu indie records di Jepang, Excellent Records, untuk mengisi satu lagu dalam album yang format rilisannya adalah kompilasi book set (3 Set) yang berjudul "Pop Renaisance". Ada 3 disc yang diedarkan di Jepang dan Mocca berada di disc no. 2 dengan lagu "Twist Me Arround".

Lagu-lagu Mocca sendiri menggunakan bahasa Inggris dengan alasan memudahkan penulisan syair serta kesesuaian dengan warna lagu pop dengan sentuhan swing jazz, twee pop, dan suasana ala 60-an.

Mocca kembali merilis album kedua mereka tahun 2005 bertajuk "Friends" masih dibawah label indie, Fast Forward Record. Dalam album ini Mocca tidak tampil sendirian. Mereka menggaet dua musisi andal untuk memperkaya musik mereka. Dari dalam negeri, mereka menghadirkan Bob Tutupoli untuk mengisi suara dalam lagu "This Conversation" dan lagu yang khusus dibuat untuknya, "Swing It Bob". Mereka juga berduet dengan musisi asal Swedia, Club 8. Bersama duo asal Swedia ini, Johan dan Karolina Komstedt, Mocca membawakan lagu "I Would Never".

Karier Mocca semakin menanjak. Tak hanya di dalam negeri, mereka mengembangkan sayap ke Asia. Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang telah menikmati album mereka. Pada tahu 2005, Mocca menggelar konser di Singapura dan menampilkn The Rock Angels Band.

Mocca juga terlibat dalam pembuatan lagu soundtrack. Kuartet ini pernah mengerjakan soundtrack film "Catatan Akhir Sekolah" karya Hanung Bramantyo dan soundtrack sinetron TV "Fairish the Series".

Mocca juga membuat sebuah mini album berisi 6 lagu, 2 di antaranya berbahasa Indonesia. Mini album ini sebelumnya berjudul "Sunday Afternoon", tapi dirilis dengan judul "Untuk Rena". Mocca terinspirasi naskah cerita film anak-anak berjudul "Untuk Rena". Mocca tak hanya mendapat inspirasi. Mereka juga mendapat kesempatan untuk memasukkan "Happy!" dan "Sebelum Kau Tidur" sebagai soundtrack film garapan Riri Riza itu.

Tahun 2007, Mocca mengeluarkan album ketiga mereka, "Colours". Album ini memuat materi baru, termasuk 2 cover song yaitu “Hyperballad” (Bjork) dan “Sing” (The Carpenters) serta sebuah kolaborasi dengan Pelle Carlberg (Edson) yang kemarin sempat menjadi tamu di LA Light IndieFest, dalam lagu “Let Me Go”.

Dalam live performance-nya selain empat personel utama, dulu Mocca menggunakan format big-band yang dibantu oleh beberapa additional player, antara lain pada gitar, perkusi, keyboard, trompet, trombone, dan saxophone. Tetapi seiring berjalannya waktu, sekarang Mocca hanya dibantu oleh dua additional player, yaitu Agung pada Keyboard dan Tomi pada Trompet.

Mocca baru saja merilis album untuk publik Korea Selatan berjudul "Happy". Album ini dirilis label yang selama ini menangani karya-karya Mocca di Korsel, Beat Ball Music Records.

”Album itu rilis akhir 2010, berisi lagu-lagu the best Mocca. Di sini kita malah belum rilis album the best,” kata Riko Prayitno, gitaris Mocca. Di Korsel, Mocca memang memiliki nama besar karena lagu-lagunya banyak dipakai iklan dan soundtrack drama.

”Tidak tahu kenapa di sana banyak yang suka. Kalau kami jalan-jalan di mal sana, enggak asing kalau ada lagu Mocca diputar,” kata Riko. Kemungkinan, itu karena orang Korea suka lagu-lagu bernuansa jazz dan swing.

Mocca tidak menyangka jika tanggapan masyarakat Korsel begitu bagus. Album-album Mocca juga dirilis di negara lain, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, Taiwan, Hongkong, dan Filipina.
Nah itu dia biography tentang band MOCCA, semoga bermanfaat dan menambah wawasan sobat indie semua. SALAM INDIE!! 

sumber lorongmusik

0 comments: